VIDEO TERBARU LAGU SIMALUNGUN
Tuesday, September 10, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
[ Vistory ]
Label
- asdasd (11)
- BUDAYA (4)
- IPTEK (5)
- Makalah/Laporan (1)
Blog Roll
Tweet
About Me
Blog Archive
-
▼
2013
(9)
-
▼
September
(9)
- Cara Mudah Membuat Blog Gratis di Blogspot
- Tutorial | Belajar Membuat Web Design dengan Seder...
- CARA MERAKIT PC KOMPUTER LENGKAP DENGAN VIDEO
- PENGERTIAN INTERNET
- Foto_Foto BUDAYA SIMALUNGUN
- BUDAYA SIMALUNGUN
- CONTOH PEMBUATAN LAPORAN PRAKERIN
- VideoTerbaru Lagu Simalungun
- PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP MENURUT PARA AHLI
-
▼
September
(9)
Follow
My Profile
Jumlah Pengunjung
Blog merupakan singkatan dari web log[1] adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna Internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut.
Benner Friends
Powered by Blogger.
Translate
Search This Blog
- See more at: http://tjoretan-akoe.blogspot.com/2012/08/cara-membuat-icon-burung-twitter.html#sthash.gBZ51gqE.dpuf
Bryan C'ii Wòlẽs Musisiselamanya
Semoga kau di NERAKA
Popular Posts
Bedanya Orang Bodoh dan Orang Pintar (Bodoh dan Pintar di Kompasiana)
Berita Politik Humaniora Ekonomi Hiburan Olahraga Lifestyle Wisata Kesehatan Tekno Media Muda Green Jakarta Fiksiana Freez
Home
Humaniora
Edukasi
Artikel
Edukasi
Ibnu Dawam Aziz
Jadikan Teman | Kirim Pesan
pensiunsn PNS hanya ingin selalu dapat berbuat yang dipandang ada manfaatnya , untuk diri,keluarga dan semua
0inShare
Bedanya Orang Bodoh dan Orang Pintar (Bodoh dan Pintar di Kompasiana)
Ada sedikit pertanyaan ringan, apa bedanya orang bodoh dan orang pintar didunia maya dan di dunia nyata. Ternyata untuk membedakan antara orang bodoh dan orang pintar baik didunia maya, maupun didunia nyata, mempunyai tolok ukur dan cara yang berbeda.
Bila didunia nyata orang dapat menggunakan berbagai topeng kehidupan dan perisai menutup diri maka didunia maya orang dapat melakukan berbagai kebohongan.
Akan tetapi berbicara tentang bodoh dan pintar itupun ternyata harus dibatasi pengertiannya bukan termasuk keberhasilan dalam hidup, karena keberhasilan dalam hidup itu sangat dipengaruhi oleh faktor keberuntungan. Sehingga dimaksud dengan orang bodoh dan orang pintar dibatasi pada pengertian Kecerdasan Mental atau Intelektual (Inteliligence Quotient / IQ), Kecerdasan Emosional (Emosional Quotient / EQ) , dan Kecerdasan Spiritual (Spiritual Quotient /SQ) termasuk didalamnya kesempatan memperoleh informasi Pendidikan, yang diartikan dengan kesempatan menyelesaikan bangku pendidikan formal. Variable pendidikan formal masih sangat signifikan untk dimasukkan karena masih sempitnya kesempatan IQ,EQ dan SQ berkembang melalui pendidikan non formal, walaupun tidak menjadi batasan yang mutlak karena terbukti orang dengan IQ,EQ dan SQ yang tinggi dapat dengan mudah menyerap segala informasi ( ilmu ) yang berpengaruh terhadap pengembangan jati dirinya sebagai golongan orang pintar { berpikir logic (logis)/rational (rasional) dan ilmiah } secara otodidak.
Tidak bisa dipungkiri bahwa seseorang yang dapat meraih prestasi melalui pendidikan formal dengan penguasaan ilmu mencapai strata 1, strata 2, apa lagi strata 3, pasti sudah tersaring kualitas kecerdasannya diatas rata-rata. Pola pikir ini pula yang mendasari adanya standardisasi pendidikan melalui Ujian Nasional yang dihebohkan. Juga BRAND KEILMUAN ini yang mengundang munculnya manipulasi Brand Keilmuan, dimana ada Perguruan tinggi yang menyediakan jasa pelayanan Brand Keilmuan dengan menjual gelar. Nasabah, pembeli, pelanggan atau Klien Perguruan Tinggi macam ini biasanya adalah Golongan orang yang telah berhasil mencapai kelas kehidupan dalam jenjang dimana orang dihargai karena tingkat keilmuannya, sehingga Brand Keilmuan dirasakan menjadi wajib baginya.
Siapakah mereka ?
Pejabat Pemerintahan, Anggota Dewan Yth. , Pengusaha dan untuk saat ini ada yang menyakitkan adalah Profesi Guru. Sayang Brand Keilmuan tidak dibutuhkan dan untuk dipergunakan sebagaimana seharusnya akan tetapi hanya sebagai topeng penutup kekerdilan diri. Sekedar untuk PRESTISE,
Lepas dari semuanya , maka kembali kejudul tulisan ini, dimaksud dengan bodoh atau pintar tidak diukur dari sejauh mana orang mendapatkan pengakuan intelektual melalui jenjang pendidikan, akan tetapi diukur dari apa yang terpikir, yang diucapkan dan yang dilakukan apakah logis,rasional dan ilmiah apakah …O On.
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih atas Komentar Anda